:::: MENU ::::

Kamis, 15 Agustus 2013

Mahkota dewa dengan nama latin Phalaria Macrocarpa adalah tanaman yang sangat popular digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal. Semula, tanaman yang oleh orang Banten disebut ‘raja obat” ini berasal dari tanah Papua, lalu cepat menyebar ke seluruh Nusantara.

Tanaman yang disebut “pau” (artinya ‘obat pusaka”) oleh etnik Cina ini dapat tumbuh dengan subur pada ketinggian 10-1200 mdpl. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter. Buahnya tumbuh dari batang utama hingga ke ranting dengan warna merah menyala.

Menurut dr Regina Sumastuti, salah seorang staf pengajar Fakultas Kedokteran UGM, tanaman yang disebut “ The Crown of God” oleh orang Barat ini mengandung antihistamin, yaitu suatu zat yang dapat menyembuhkan alergi seperti gatal-gatal, biduren, dan sesak napas.

Batang pohon mahkota dewa dapat dipakai sebagai obat kanker tulang. Begitu juga daunnya, bisa mengobati penyakit tumor, alergi, lemah syahwat, dan disentri. Caranya adalah merebus daunnya lalu minum air rebusannya. Dampaknya, anda akan merasakan mabuk dan mengantuk. Anda tidak perlu khawatir, karena ada cara untuk mengatasinya, yaitu cukup dengan minum air putih yang banyak sampai perasaan mabuk tersebut hilang.

Pada pengobatan kanker rahim dengan mengkonsumsi mahkota dewa, efeknya badan penderita akan mengalami demam. Kadang-kadang disertai dengan keluarnya gumpalan darah kental berwarna merah kehitam-hitaman yang berbau busuk. Penderita tidak perlu cemas, karena hal ini menunjukkan obat sedang bekerja untuk menyembuhkan penyakit.

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif yang dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit, seperti :
Polifenol, yang dapat menjadi obat anti alergi
Alkoloid, yang berfungsi menetralisir racun
Flavonoid, yang dapat mengurangi penimbunan lemak di dinding pembuluh darah, mengurangi kolesterol, mencegah penyumbatan pembuluh darah, dapat mengurangi rasa sakit ketika seseorang mengalami pembengkakan, melancarkan peredaran darah, antioksidan dan antiradang, sera mengurangi resiko penyakit jantung koroner.
Saponin, mengurangi penggumpalan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, menjadi sumber antibakteri dan antivirus, dapat mengurangi kadar gula dalam darah, dan vitalitas menjadi meningkat.

Akan tetapi, kita harus berhati-hati terhadap tumbuhan mahkota dewa ini, karena ternyata bijinya tidak boleh dimakan, karena mengandung racun, dan kalau tergigit bisa mengakibatkan lidah kaku, mati rasa dan demam. Walaupun begitu, bijinya masih bisa dipakai sebagai obat luar, misalnya untuk menyembuhkan penyakit kulit. Caranya yaitu dengan mengeringkan dan menyangrai bijinya sampai gosong, lalu ditumbuh sampai halus dan dioleskan pada bagian kulit yang sakit.

Bukan hanya biji dan kulitnya tidak boleh dikonsumsi, daging dari buah yang disebut Makuto Rojo oleh masyarakat Jawa Tengah ini juga tidak beoleh dikonsumsi, walau dalam keadaan segar. Jika memakannya akan menimbulkan sariawan, sakit perut, mual dan muntah. Dampak keracunan mengkonsumsi  buah mahkota dewa bisa berakibat kerusakan ginjal. Bagi wanita yang hamil muda juga dilarang keras mengkonsumsinya karena bisa mengakibatkan keguguran.

Sumber : Tahukah anda? Fakta buah dan sayur yang berbahaya, oleh Ir. Jumari Haryadi