:::: MENU ::::

Kamis, 15 Agustus 2013

Buah belimbing dengan nama latin Averrhoa carambola ini banyak dibudidayakan di Asia Tenggara dan berbagai Negara beriklim subtropis lainnya seperti Amerika dan Australia. Buah ini juga dikenal secara internasional dengan sebutan star fruit ini bentuknya menyerupai bintang.

Buah yang rasanya masam dan sepat ketika masih muda ini semula berasal dari India dan Srilanka. Ketika matang, rasanya berubah menjadi manis dan mengandung air. Buah belimbing akan berkembang biak dengan sempurna jika ditanam pada ketinggian antara 0-500 m dpl. Apalagi jika habitatnya mempunyai banyak air dan mendapat sinar matahari secara terus menerus, maka sudah dipastikan hasil panennya akan melimpah.

Buah belimbing biasanya berbunga sepanjang tahun, sehingga hampir setiap hari kita bisa memetik buahnya yang sudah matang. Varietas lain dari belimbing ini ada yang rasanya sangat masam dan tidak untuk dikonsumsi secara langsung, namanya belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) atau ada juga yang menyebutnya blimbing sayur. Belimbing jenis ini hanya bisa digunakan untuk sebagai bahan bumbu masak yaitu untuk memberi rasa asam pada sayur atau masakan olahan lainnya.

Secara medis, buah belimbing bermanfaat sebagai obat antipiretik dan ekspektoran. Pengaruhnya bisa meredam batuk yang sering melanda anak-anak. Kandungan vitamin C nya yang begitu kaya sangat bermanfaat sebagai antiinflasi, analgesic, dan diuretik. Beberapa penyakit seperti demam, batuk, sariawan, sakit tenggorokan, bahkan penyakit kanker bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi buah ini secara teratur, tentunya dengan dosis yang tepat.

Bagian lainnya dari tanaman belimbing manis ini yaitu akarnya bisa digunakan untuk mengobati sakit kepala, dan nyeri persendian. Sementara daunnya bisa mengobati penyakit bisul, radang lambung, dan radang kulit bernanah.

Meski manfaatnya banyak bagi kesehatan, namun bagi orang yang memiliki penyakit tertentu justru dilarang mengkonsumsinya, seperti penderita penyakit ginjal. Kandungan asam oxalate yang banyak pada buah belimbing sangat berbahaya bagi penderita penyakit ini.

Menurut salah seorang ahli penyakit ginjal, Dokter Med Salim Lim dalam seminar “Ginjal dan Obat Tradisional” di Rumah Sakit Husada, Jakarta (13/12/2009) mengatakan, “Belimbing mengandung asam oxalate dimana pada orang sehat, ginjal menyaring dan membuangnya. Sedangkan pada pasien ginjal, racun ini tidak dapat dibuang dan memperburuk keadaan ginjalnya”

Konsultan di Renal Medicine Singapura menambahkan, “Karena terjadi obstruksi atau sumbatan di ginjal, sehingga menjadi gagal ginjal akut atau mendadak”.

Dalam buah belimbing terdapat neurotoksin atau racun saraf. Zat tersebut sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi kerja otak dan syaraf. Sayangnya tidak banyak masyarakat yang memahaminya, bahkan termasuk 99% tenaga medis dan dokter. Dr Med Salim Lim menyarankan agar masyarakat waspada dan ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi buah belimbing.

Dokter yang berpraktik di Rumah sakit Medistra dan Rumah Sakit Husada ini mengemukakan bahwa terdapat banyak kasus, diataranya dalam kasus yang dialami oleh SP(56), pasien penyakit ginjal, diabetes, hipertensi. Pasien ini semula mendapat perawatan di Rumah Sakit Husada karena menderita mual, sesak napas, dan cegukan selama dua hari secara terus menerus. Ketika sedang dalam perawatan, tiba-tiba pasien sempat koma. Setelah diperiksa dan dianalisa secara intensif, seminggu kemudian ketahuan penyebabnya yaitu SP sering mengkonsumsi buah belimbing untuk menurunkan tensi darahnya.

Orang yang memiliki penyakit kolesterol tinggi atau penderita diabetes juga harus berhati-hati dan disarankan tidak mengkonsumsi buah belimbing, karena kandungannya gulanya cukup tinggi bisa membahayakan kesehatan penderita.

Sumber : "Tahukah anda? Fakta buah dan sayur yang berbahaya" oleh Ir. Jumari Haryadi