:::: MENU ::::

Minggu, 08 Desember 2013

manfaat dan bahaya minyak sawit
Para produsen minyak sawit giat mempromosikan bahwa produknya telah difortifikasi dengan antioksidan. Anda boleh mempercayainya sebab secara alami minyak sawit memang mengadung vitamin E dan beta-karoten yang kita kenal sebagai sumber antioksidan. Bahkan, minyak sawit termasuk sumber vitamin E unggul. Tanpa ditambahkan (difortifikasi) dengan vitamin E, minyak sawit secara alami telah kaya vitamin E dan mengandung beta-karoten.

Kekuatan antioksidan minyak sawit terletak pada beta-karoten dan vitamin E yang dimilikinya. Kadar beta-karoten minyak sawit sangat tinggi hingga puluhan kali lebih banyak dibandingkan beta-karoten pada buah-buahan dan sayuran secara umum pada bobot yang sama.

Dengan kandungan antioksidan yang dimilikinya, anda dapat mengunakan minyak sawit murni (VPO : Virgin Palm Oil) sebagai salah satu pemasok antioksidan. Minyak sawit yang belum terlalu banyak mengalami pemrosesan kaya antioksidan alami. Namun, antioksidan dalam minyak sawit hilang setelah diproses berulang kali. Bahkan, pengolahan yang tidak tepat justru menghasilkan sumber radikal bebas yang membahayakan kesehatan kita.

Pemanasan pada suhu yang terlalu tinggi akan merusak minyak sawit sehingga menciptakan susunan molekul baru yag bersifat sebagai radikal bebas. Reaksi minyak sawit dengan lemak lain saat dipanaskan pada suhu tinggi juga menciptakan zat baru yang bersifat racun. Jika teroksidasi, zat tersebut akan berubabh menjadi radikal bebas yang sangat kita takuti.

Manfaat antioksidan dari minyak sawit dapat kita nikmati jika minyak sawit tersebut bersifat alami. Minyak sawit akan kehilangan sifat alaminya jka terlalu banyak diproses. Penjernihan, pemurnian, dan pengawetan minyak sawit modern di satu sisi pemrosesan akan meningkatkan mutu dari minyak tersebut, namun juga akan melarutkan zat-zat berguna yang dikandungnya. Selain itu, pemanasan yang dilakukan berulang kali dengan suhu tinggi akan menghilangkan vitamin A dan vitamin E yang dimilikinya. Oleh sebab itu, minyak sawit sebaiknya kita gunakan sekali penggunaan dan akan lebih bermanfaat jikta kita tidak memanaskannya pada suhu terlalu tinggi.

Beberapa penelitian kini dipusatkan pada efektivitas vitamin E minyak sawit (tokotrienol) sebagai antioksidan sekaligus anti kanker. Sebuah penelitian mengatakan bahwa tokotrienol minyak sawit murni (VPO : Virgin Palm Oil) merupakan antikoksidan yang sangat andal untuk mencegah kanker. 

Bukan saja mampu mencegah kanker, namun vitamin E tersebut juga mampu merangsang terjadinya apoptosis sel kanker. Dalam melakukan aksinya, tokotrienol memberi sinyal apoptosis melalui jalur reaksi caspase-8 dan P-53 sehingga pemusnahan sel yang sudah mengalami mutasi terjadi.

Meskipun memiliki khasiat sebagai antikanker, namun jelantah minyak sawit justru memicu berbagai macam kanker. Pemanasan minyak sawit secara berulang kali akan menghasilkan toksin bernama akreolin yang racuni lever. Lever yang tercemar oleh toksin larut dalam minyak ini akan mengalami kemunduran dalam melakukan detoksifikasi racun sehingga berbagai penyakit pun dapat terjadi. Salah satunya adalah kanker. Penurunan kinerja lever menurunkan imunitas tubuh yang pada gilirannya meningkatkan kerawanan sel terhadap kanker.


Sumber ; The Healing Power of Antioksidant oleh Lanny Lingga, Ph.D