Buah Durian disebut
juga rajanya buah-buahan. Sebagian orang menyukai buah ini secara berlebihan
karena baunya sangat harum dan rasanya yang lezat tiada duanya, sehingga
membuat mereka ketagihan. Sebaliknya, banyak juga orang yang membencinya
lantaran aromanya yang begitu kuat dan sangat menusuk hidung.
Bau buah durian sudah
bisa dirasakan mulai dari jarak 5 meter dan bisa membuat mual orang yang tidak
menyukainya. Orang Barat pada umumnya tidak suka dengan bau buah durian. Bahkan
menurut mereka, “baunya menusuk seperti jamban”.
Nama latin buah
durian adalah Durio Zibethinus, merupakan tumbuhan yang asli yang berasal dari
wilayah Asia Tenggara dan umunya dibudidayakan di hutan-hutan Thailand,
Filipina, Indonesia, dan Malaysia.
Pohon durian
bisa tumbuh hingga ketinggian 50 meter dan mulai berbuah ketika sudah berumur
4-5 tahun. Buahnya akan muncul secara musiman, yaitu di akhir musim kemarau
sampai awal musim hujan. Daging buahnya berwarna kuning emas, sedangkan ukuran
bijinya bervariasi, tergantung spesiesnya.
Manfaat buah
durian sangat banyak, diantaranya adalah karena buahnya lembut, sehingga
memudahkan proses pencernaan. Buah durian dapat mengisi ulang energy dan
merevitalisasi tubuh dengan cepat karena kandungan gula sederhananya. Selain
itu, dapat juga dijadikan makanan suplemen untuk anak-anak yang berat badannya
kurang. Durian banyak mengandung serat makanan sehingga membantu dalam
memperlancar proses pencernaan.
Raja buah ini
juga banyak mengandung vitamin C sebagai antioksidan, juga vitamin B-kompleks.
Vitamin B-kompleks merupakan vitamin esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh
dan jenis buah lainnya.
Disamping itu manfaat buah durian yaitu mengadung mineral dan asam amino triptofan. Asam amino triptofan
berfungsi mengurangi depresi. Beberapa masyarakat di Asia mempercayai bahwa
buah durian dapat meningkatkan gairah seksual.
Dibalik
manfaatnya yang begitu banyak, dalam mengkonsumsi buah durian harus diwaspadai,
karena bisa berbahaya bagi kesehatan. Setidaknya banyak berita yang sering kita
dengar mengenai adanya orang yang meninggal dunia setelah memakannya.
Kementrian
Kesehatan Thailand pernah memberi peringatan agar masyarakatnya tidak
mengkonsumsi buah durian lebih dari dua prosi dalam sehari karena berbahaya jika di konsumsi secara berlebihan. Kalori merupakan
kandungan dalam durian yang perlu diwaspadai. Kalori dalam durian sekitar
120-180 kalori setiap 100 gr. Ada 600-900 kalori yang terkandung dalam 500 gr
daging buah durian.
Bisa kita
bayangkan, senadainya mengkonsumsi empat buah durian, maka tubuh akan
mendapatkan ledakan energi instan sebesar 2.300-3.600 kalori. Tentu saja ini
berlebihan, karena sudah melebihi kebutuhan harian kita. Oleh karena itu, bila
anda memiliki kelebihan berat badan (obesitas), menderita tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, dan diabetes, maka anda harus berhati-hati bila mengkonsumsi
durian. Wanita hamil juga tidak dianjurkan untuk memakan buah ini.
Jika anda
termasuk pencinta durian, sebaiknya tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.
Anda harus menjaga kesehatan dan hanya mengkonsumsi maksimal 100 gr durian
sehari, karena hal itu sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi yang
anda butuhkan.
Sebagai
antisipasi terkena sakir perut setelah mengkonsumsi buah durian, anda bisa
mengkombinasikannya dengan makan buah manggis. Zat tertentu pada manggis dapat
mencegah sakit perut setelah mengkonsumsi durian, karena bisa menetralisasi alkohol
yang berada di dalamnya.
Sedangkan untuk
menghilangkan bau dan mencegah mabuk durian, anda bisa mengatasinya dengan cara
minum air putih dari kulit (dalam) durian. Caranya yaitu dengan menuangkan air
ke dalam cekungan kulit durian kemudian menggunakannya untuk berkumur.
Sedangkan untuk menghilangkan bau di tangan, anda cukup menggunakan air
tersebut untuk cuci tangan.
Beberapa orang
juga percaya bahwa mengkonsumsi buah durian bersama dengan kopi berbahaya. Sayangnya,
penelitian mengenai hal ini sepertinya belum ada yang melakukannya, sehingga
belum diketahui kebenarannya.
Sumber : Tahukah
anda? Fakta buah dan sayur yang berbahaya, oleh Ir. Jumari Haryadi