Warnanya sangat menggoda dan berani. Cabai merah dengan nama latin Capsicum Annuum atau disebut Lombok dalam bahasa Jawa, merupakan tumbuhan yang sangat popular dengan rasa pedasnya.
Tumbuhan yang dibudidayakan dengan harga jual tinggi ini ternyata memiliki antioksidan yang berfungsi menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini ada pada cabai hijau.
Kandungan lainnya adalah lasparaginase dan capsaicin dimana mampu menjadi zat antikanker. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai juga mampu memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi dalam takaran yang tidak berlebihan untuk menghindari nyeri lambung.
Tangkai putih didalam belahan cabai mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap lidah. Zat ini berperan menghasilkan rasa pedas dan panas di lidah, sekaligus rasa ketagihan dan kecanduan saat menyantap makanan.
Beberapa manfaat cabai merah lainnya yaitu :
1. Penyembuh luka
Ramuannya : cabai merah secukupnya
Pengolahan : keringkan cabai, tumbuk hingga halus, kemudian taburkan di tempat yang luka
2. Meredakan pilek dan hidung tersumbat
Zat capsaicin dalam cabai bisa mengencerkan lendir, sehingga lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar.
3. Mencegah stroke
Kandungan capsaicin dalam cabai dapat memperkecil resiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner, karena kandungan ini membuat darah tetap encer dan kerak lemak, sehingga darah akan mengalir dengan lancar.
4. Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi
Zat capsaicin yang menimbulkan rasa pedas juga dapat menghalangi aktifitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari pusat system syaraf, sehingga hal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Salah satunya termasuk meredakan sakit migraine.
5. Meningkatkan nafsu makan
Rangsangan produksi hormone endorphin yang dihasilkan oleh zat capsaicin dapat membangkitkan rasa nikmat dari kabahagiaan, sehingga nafsu makan menjadi bertambah
6. Memiliki kandungan antioksidan
Zat capsaicin dalam cabai bisa pula mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan
Selain manfaat, cabai memberikan dampak negatif, karena kandungan zat capsaicin seperti :
1. Sakit maag. Rasa pedas cabai bisa meningkatkan asam lambung, sehingga berbahaya bagi penderita maag
2. Diare. Rasa pedas cabai bisa mengiritasi mukosa lambung dan usus. Oleh sebab itu, bisa memperparah diare.
3. Alergi. Makanan pedas bisa menyebabkan alergi pada lidah yang berakibat makanan menjadi hambar
4. Kanker lambung. Kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dalam jangka waktu lama dan jumlah besar bisa mengakibatkan kanker lambung
5.Insomnia. Kepedasan akibat cabai bisa menggangu pola tidur dan menyebabkan insomnia, karena makanan pedas bisa meningkatkan temperature tubuh atau memicu detak jantung menjadi lebih cepat, sehingga memicu sulit tidur
6. Bisul perut. Lapisan mukosa yang sangat sensitif sangatlah mudah rusak, makanan pedas menyebabkan luka dan membuat bisul. Bisul ini menyebabkan rasa asakit yang luar biasa pada perut, disertai muntah dan penurunan berat badan secara drastic.
Paulus Bosland, seorang professor hortikultura di New Mexico State University merupakan orang yang pertama kali menemukan cabai terpedas di dunia, Bhut Jolokia, menyatakan bahwa cabai bisa sangat membahayakan tubuh manusia, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penelitian tahun 1980 menghitung bahwa 1,5 kg cabai yang sangat pedas dalam bentuk bubuk, seperti Bhut Jolokia, jika dimakan sekaligus dalam suatu waktu dapat membunuh orang dengan berat 75 kg. Namun, tentu saja hal memakan 1,5 kg cabai dalam satu waktu tidak mungkin terjadi bukan?
Beberapa masalah yang bisa dihadapi oleh mereka yang mengkonsumsi cabai adalah sebagai berikut :
1. Tubuh akan membakar kalori lebih banyak ketika mengkonsumsi makanan bersamaan dengan cabai. Jadi, ketika aktivitas anda jauh lebih banyak dengan asupan makanan sedikit, anda akan mudah merasa lelah.
2. Laku metabolisme dan termogenesis yang meningkat
3. Capsaicin, zat aktif yang terdapat dalam cabai akan menyebabkan peradangan jaringan sehingga mukosa lambung atau usus mungkin akan rusak
4. Peradangan jaringan tubuh
5. Rasa terbakar pada perut
Tumbuhan yang dibudidayakan dengan harga jual tinggi ini ternyata memiliki antioksidan yang berfungsi menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini ada pada cabai hijau.
Kandungan lainnya adalah lasparaginase dan capsaicin dimana mampu menjadi zat antikanker. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai juga mampu memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi dalam takaran yang tidak berlebihan untuk menghindari nyeri lambung.
Tangkai putih didalam belahan cabai mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap lidah. Zat ini berperan menghasilkan rasa pedas dan panas di lidah, sekaligus rasa ketagihan dan kecanduan saat menyantap makanan.
Beberapa manfaat cabai merah lainnya yaitu :
1. Penyembuh luka
Ramuannya : cabai merah secukupnya
Pengolahan : keringkan cabai, tumbuk hingga halus, kemudian taburkan di tempat yang luka
2. Meredakan pilek dan hidung tersumbat
Zat capsaicin dalam cabai bisa mengencerkan lendir, sehingga lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar.
3. Mencegah stroke
Kandungan capsaicin dalam cabai dapat memperkecil resiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner, karena kandungan ini membuat darah tetap encer dan kerak lemak, sehingga darah akan mengalir dengan lancar.
4. Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi
Zat capsaicin yang menimbulkan rasa pedas juga dapat menghalangi aktifitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari pusat system syaraf, sehingga hal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Salah satunya termasuk meredakan sakit migraine.
5. Meningkatkan nafsu makan
Rangsangan produksi hormone endorphin yang dihasilkan oleh zat capsaicin dapat membangkitkan rasa nikmat dari kabahagiaan, sehingga nafsu makan menjadi bertambah
6. Memiliki kandungan antioksidan
Zat capsaicin dalam cabai bisa pula mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan
Selain manfaat, cabai memberikan dampak negatif, karena kandungan zat capsaicin seperti :
1. Sakit maag. Rasa pedas cabai bisa meningkatkan asam lambung, sehingga berbahaya bagi penderita maag
2. Diare. Rasa pedas cabai bisa mengiritasi mukosa lambung dan usus. Oleh sebab itu, bisa memperparah diare.
3. Alergi. Makanan pedas bisa menyebabkan alergi pada lidah yang berakibat makanan menjadi hambar
4. Kanker lambung. Kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dalam jangka waktu lama dan jumlah besar bisa mengakibatkan kanker lambung
5.Insomnia. Kepedasan akibat cabai bisa menggangu pola tidur dan menyebabkan insomnia, karena makanan pedas bisa meningkatkan temperature tubuh atau memicu detak jantung menjadi lebih cepat, sehingga memicu sulit tidur
6. Bisul perut. Lapisan mukosa yang sangat sensitif sangatlah mudah rusak, makanan pedas menyebabkan luka dan membuat bisul. Bisul ini menyebabkan rasa asakit yang luar biasa pada perut, disertai muntah dan penurunan berat badan secara drastic.
Paulus Bosland, seorang professor hortikultura di New Mexico State University merupakan orang yang pertama kali menemukan cabai terpedas di dunia, Bhut Jolokia, menyatakan bahwa cabai bisa sangat membahayakan tubuh manusia, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penelitian tahun 1980 menghitung bahwa 1,5 kg cabai yang sangat pedas dalam bentuk bubuk, seperti Bhut Jolokia, jika dimakan sekaligus dalam suatu waktu dapat membunuh orang dengan berat 75 kg. Namun, tentu saja hal memakan 1,5 kg cabai dalam satu waktu tidak mungkin terjadi bukan?
Beberapa masalah yang bisa dihadapi oleh mereka yang mengkonsumsi cabai adalah sebagai berikut :
1. Tubuh akan membakar kalori lebih banyak ketika mengkonsumsi makanan bersamaan dengan cabai. Jadi, ketika aktivitas anda jauh lebih banyak dengan asupan makanan sedikit, anda akan mudah merasa lelah.
2. Laku metabolisme dan termogenesis yang meningkat
3. Capsaicin, zat aktif yang terdapat dalam cabai akan menyebabkan peradangan jaringan sehingga mukosa lambung atau usus mungkin akan rusak
4. Peradangan jaringan tubuh
5. Rasa terbakar pada perut
1.